Personal Branding di Social Media, Penting Gak Sih?
Dulu banget, sebelum media sosial menjadi bagian peradaban, kita gak bakalan bisa secepat dan semudah sekarang untuk memperkenalkan diri dan mendapatkan banyak manfaatnya.
Belasan tahun lalu, ‘menjual’ diri  hanya bisa dilakukan melalui media yang sangat terbatas. Belum ada pilihan lain kecuali televisi, radio,koran, majalah, dan kegiatan lain yang bisa dibilang ngebosenin. Hari ini, cara membangun personal image atau personal branding , kamu dapat melakukannya dengan lebih berwarna dan tanpa batasan. Memiliki akun media sosial saja sudah cukup..
Tahukah kamu, di 2017, sekitar 86% marketer menggunakan influencer untuk melakukan kampanye pemasaran produknya. Angka ini diungkap Influencer Marketing Global Spend yang menguatkan fungsi media sosial dan perilaku pemasaran.
Sebenarnya, membangun personal branding di media sosial tidak serta merta mempublikasikan apapun tentang diri kamu. Ada rambu-rambunya, hal pertama yang dilakukan adalah menentukan media sosial apa yang akan kamu gunakan untuk akun resmi, sebisa mungkin jika ada akun lama, sebaiknya dihapus. Menghapus akun lama untuk menghindari pertanyaan yang tidak perlu.
Digital Marketing Institute menyebutkan sebelum memulai memposting, kamu harus tahu keahlian dan spesialis. Setidaknya, follower kamu akan memahami karakter akun media sosial yang kamu miliki dan membuat mereka mudah berinteraksi.
Langkah berikutnya adalah mempublikasikan konten dengan muatan yang positif. Perilaku ini akan menjaga personal image. Kendati sudah terbangun citra positif, hal yang perlu dilakukan berikutnya adalah menjaga agar persepsi diri tetap positif.
Membangun personal branding itu gampang-gampang susah. Ada usaha di awal dan riset sederhana tentang tren yang terjadi dan bagaimana konten di sosial media bisa mendapatkan respon, baik penambahan jumlah follower atau engagement (likes, subscribers, komentar, regram, retweet, dan bentuk interaksi lainnya).
Intinya, membangun citra diri  di media sosial bukan karena tempat tinggal atau look kita di media sosial. Kuncinya adalah apakah kamu mengerti apa yang diharapkan oleh orang lain dengan apa yang kamu post di media sosial.
Agar kamu tidak salah langkah, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, kamu harus benar-benar memahami gaya dan karakter diri sendiri, tidak meniru. Pelajari bagaimana melakukan content management. Hal ini sangat penting untuk membuat apa yang kamu post lebih efektif. Dan, tidak kalah penting, kamu memahami dengan baik apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan di media sosial.
Nah, kamu sudah bisa memulainya sekarang. Gaskeun !