Public Speaking Gak Penting Buat MC? Begini Kata Davy Andry
Master of Ceremony (MC) atau pemandu acara memiliki peran penting dalam sebuah acara. Banyak yang menganggap seorang MC adalah ‘koki ‘dalam sebuah acara, ia harus ‘memasak’ agar acara itu bisa dinikmati oleh audiens. Meski memberikan banyak tantangan, profesi ini banyak diminati banyak orang.
Davy Andry, profesional MC dan penyiar Jak FM menekankan seorang MC harus memiliki keterampilan dasar berbicara. Hal ini diungkapnya dalam kelas off air MARI Institute Public Speaking for Master of Ceremony, Sabtu, 27 Januari 2024 di lobi MARI Institute, Menara Imperium, Jakarta Selatan.
“Berbicara tidak hanya menyampaikan kata-kata saja tetapi ada banyak aturannya. Misalnya, penyebutan nama,gelar, dan jabatan,” katanya.
Tidak cermat dalam membaca, ia menambahkan, attitude dalam menjalani profesi ini adalah memahami bagaimana sebenarnya job desc MC. Alasannya, dengan attitude yang baik dan positif, MC akan memberikan aura pada acara. Tetapi, Davy menyarankan untuk tidak memaksakan diri menjadi lucu. Menurutnya, tidak semua event dan audiens dapat menerima lelucon. Katanya, sebaiknya, untuk menghindari hal ini, seorang MC harus memahami profil audiens dan karakter event.
“Yang paling aman sih kalau mau ngejoke ya ledekin diri sendiri aja ya..Hahaha,” katanya.
Sebelum on duty seorang MC harus terbiasa dengan beberapa hal penting. Sebelum hari-H, biasakan menguasai agenda event. Pelajari secara detil agenda dan run downnya, semakin detil semakin baik. Ingat baik-baik tuntutan acara dari menit ke menit. Berikutnya, jaga mood dengan baik. Perusak mood bisa macam-macam, tips untuk mengatasi hal ini adalah dengan mendengarkan musik atau warming up dengan menggerakan badan. Cara ini banyak digunakan untuk menaikkan semangat. Cara lain untuk menjaga energi adalah dengan berinteraksi dengan audiens.
Davy menambahkan, seorang MC sebaiknya mengenali narasumber atau tokoh-tokoh yang ada dalam run down, lakukan sedikit riset tentang tamu undangan atau yang nantinya akan memberikan speech. Hal ini perlu agar saat memperkenalkan speaker akan lebih mudah.
“Bagaimana memperkenalkan tamu menjadi penting, apakah dengan cara membaca naskah, dengan teknik ad-libbing atau improvisasi. Gaya ini bisa berbeda dengan MC lainnya,” ungkapnya.
Ia juga memaparkan apa yang harus dilakukan MC saat break atau berada di back stage. Menurut pengalamannya, MC tidak hanya diam ketika off stage, dia harus terus berkomunikasi dengan crew acara, berbicara dengan stage manager, show director, apalagi dengan partner MC nya.
Keterampilan public speaking seorang MC menjadi penting. Davy, yang sudah berpengalaman menjadi MC berbagai event mengaku, ada kalanya MC memiliki keterbatasan dalam menyampaikan pesan. Ia mencontohkan, misalnya seorang MC yang membawakan event anak muda atau olah raga santai menggunakan bahasa kaku.
“Kalau ada yang mengira MC tidak perlu public speaking, itu keliru ya. Public speaking untuk MC is a must. Untuk melatih keterampilan ini, MC harus banyak membaca, berbicara, dan berlatih. Terus, evaluasi diri sendiri,” ungkapnya.
Kelas yang dimulai pukul 09:30 wib ini dihadiri peserta yang memiliki latar belakang berbeda, dari ibu rumah tangga, pelajar sekolah menengah pertama, pegiat media sosial, influencer, hingga kreator konten.
“Ini kelas pertama saya. Memorable banget. Banyak yang saya dapatkan dari Kak Davy. Saya lebih banyak tahu bagaimana public speaking yang baik untuk menjadi MC,” ungkap Ega, salah seorang peserta asal Bintaro, Tangerang Selatan.