MUSTANG 88 FM Undang Siaran Pemenang Brodays On Mic
Hari kedua keseruan BRODAYS Vol.5 yang berlangsung Selasa, (29/08) di kompleks Pusgiwa Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, diawali dengan sharing session bagaimana menjadi penyiar radio profesional. Reza Alqadri, penyiar Mustang 88 FM, memberikan tips dasar yang mudah dipraktikkan oleh mahasiswa baru Program Vokasi Penyiaran dan Broadcasting.
Sesi ini diikuti lebih dari sembilan puluh orang mahasiswa bar. Mengenakan jaket warna kuning kebanggaannya, mereka antusias bertanya seputar radio dan profesi penyiar.
Salah seorang mahasiswa, Alia mengaku dirinya ingin menjadi penyiar radio dibandingkan youtuber karena ia meyakini penyiar radio memiliki keunikan tersendiri. Begitu juga dengan salah seorang mahasiswa lainnya, Salsa, yang menganggap radio masih menjadi media penting dalam menyampaikan pesan.
“Saya masih mendengarkan radio karena lagu-lagunya yang bisa memberikan kejutan,” akui Alia. Pengakuan Alia ini diamini Reza dan mahasiswa lainnya.
Seorang mahasiswa bahkan bertanya tentang alasan radio menjadi pilihan karir Reza. Menurut Reza, penyiar radio telah memberinya kesempatan bertemu dengan banyak tokoh, musisi nasional dan luar negeri, menonton konser, hingga menjadi Master of Ceremony (MC).
Brodays On Mic
Hari kedua BRODAYS Vol.5 ini ditutup dengan Brodays On Mic, mini kompetisi ini melibatkan semua peserta. Mereka diminta membuat dummy siaran tandem dengan tema yang sama, yaitu Polusi Udara. Setelah seleksi internal dilakukan, panitia meloloskan tiga karya yang selanjutnya dinilai juri yang terdiri dari MARI Institute dan penyiar MUSTANG.
Dari hasil penilaian, Kelompok I yang terdiri dari Amanda dan Gilang (Penyiar), Andhika dan Reggi (Editor), Valdez, Nadia, Arsyad, dan Sharifa (Naskah), dan Nessya, Febryanne, Zulhaq, dan Aflih (Recording), ditetapkan sebagai kelompok yang diundang ke program Mustang. Amanda dan Gilang juga akan menemani siaran Reza Alqadri dalam Mustang Getaway.
Setiap anggota memiliki perannya masing-masing, seperti peran crew siaran pada sebuah stasiun radio.
Penilaian itu berdasarkan pada kreatifitas, cara menyampaikan pesan, pace, speed, artikulasi dan chemistry dengan partner siarannya.
“Ini keren-keren banget sih hasilnya. Udah ada bakat jadi penyiar Mustang nih,” ungkap Reza.