Terungkap! Ini Modal Sukses Penyiar dan Pembawa Acara
Kamu pasti sudah mendengar seorang penyiar radio atau pembawa acara melakukan tugasnya dengan baik. Di balik kesuksesan mereka ada rahasia yang perlu kamu tahu.
Penyiar radio sebagai ‘pemberi pesan’ memiliki fungsi yang sama dengan pembawa acara atau master of ceremony (MC). Kemampuan announcing dan olah vokal menjadi penting bagi keduanya.
Vokal atau suara adalah modal utama yang harus dimiliki seorang penyiar radio dan seorang pembawa acara. Suara adalah senjata dan alat komunikasi yang vital. Suara yang terdengar enak di telinga [pleasant voice] bila menggunakan mikrofon [microphone voice].
Ekspresi Suara adalah cermin pribadi penyiar, bagaimana seorang penyiar mengungkapkan perasaan hati dan perlunya mengontrol emosi saat berbicara di depan mikrofon atau publik karena cuaca hati menentukan ekspresi suara.
Begitu juga dengan ekspresi wajah yang menentukan hasil suara yang keluar dari mulut. Pikiran dan hati yang tersenyum menghasilkan ‘ a smiling voice’ yang sangat menentukan kesuksesan seorang penyiar dan pembawa acara. Suara yang terdengar penuh dengan senyum akan menghasilkan sapaan yang ramah, penuh antusias, penuh semangat, penuh kehangatan dan penuh keramahan.
Untuk menghasilkan ekspresi suara yang maksimal, perlu memperhatikan danya beberapa unsur penunjang sebagai berikut ;
- Latihan di sekitar mulut untuk melenturkan daerah sekitar mulut
- Latihan pernafasan
- Artikulasi [kejelasan kata atau ucapan]
- Intonasi [irama atau lagu]
- Phrasing [pemutusan kalimat atau jeda]
- Stressing [penekanan]
Latihan di Sekitar Mulut
Seperti halnya seorang atlet, maka beberapa latihan fisik perlu juga dilakukan seorang penyiar dan pembawa acara;
- Berdiri tegak, pandangan lurus ke depan, kedua tangan di pinggang. Jatuhkan dagu ke depan sambil menyentuh badan. Tarik kepala perlahan-lahan ke belakang sambil melihat ke atas. Putar kepala ke kiri, ke samping, ke tengah, ke belakang, ke kanan, ke samping, ke tengah, dan ke depan.
- Ambil cermin kecil, lihat mulut anda pada cermin. Buka mulut lebar-lebar, lalu tutup rapat. Kembali ulang sebanyak enam kali.
- Keluarkan lidah dari mulut anda sepenuhnya, masukkan kembali. Ulangi enam kali untuk melenturkan lidah anda.
- Lipat ujung lidah anda ke dalam, rapatkan lidah dengan deretan gigi atas, kemudian lipat ujung lidah keluar menekan ke belakang deretan gigi bawah. Lakukan enam kali agar lidah lentur.
Latihan Pernafasan
Untuk menghasilkan kekuatan pada suara [power], perlu latihan pernafasan melalui diafragma:
- Biasakan tarik dan keluarkan nafas dari diafragma. Menarik nafas melalui hidung, kembangkan diafragma lalu keluarkan nafas dari mulut.
- Biasakan tarif nafas lewat hidung agar menghindari suara berlebihan keluar dari mikrofon, demikian juga untuk keluar nafas, usahakan agar selalu melalui hidung.
- Tarik nafas lewat hidung, tahan dan hitung dari 1 sampai 10 dan seterusnya.
- Tarik nafas lewat hidung dan keluarkkan lewat mulut sambil berkata, misalnya : “Assalamu’alaikum warrahamatullahi wabarrakatu. Selamat pagi pendengar/pemirsa (dalam satu tarikan nafas)
- Tarik nafas lewat hidung, tersendat-sendat tiga kali dan keluarkanlah lagi lewat hidung juga tersendat-sendat tiga kali.
- Tarik nafas lewat mulut tersendat-sendat tiga kali.
- Tarik nafas lewat hidung, keluarkanlah lewat mulut dengan suara keras, bukan berteriak tetapi perhatikan power dan diafragma.
Artikulasi
Seorang penyiar dan pembawa acara harus mengucapkan kata dengan jelas dan benar agar mudah dimengerti oleh pendengar/audience/hadirin. Latihan dilakukan dengan mengucapkan abjad Indonesia, dan menggunakan cermin kecil sebagai alat pembantu.
Latihan artikulasi bisa dilakukan kapan saja dan di ruangan yang dianggap nyaman.
- Untuk pemanasan, buka mulut lebar-lebar, lalu tutup kembali. Jangan lupa atur nafas diafragma.
- Ucapkan keras-keras huruf hidup [vokal] A, I,U,E,O. Atur nafas diafragma.
- Latihan mengucapkan huruf mati [konsonan] seperti: L,S,P,R,W,T,Z,Y dan seterusnya. Jangan lupa atur nafas diafragma.
- Latih artikulasi dengan nada-nada lagu :
Do-re-mi-fa-sol-la-si-do lalu turun do-si-la-sol-fa-mi-re-do. Jangan lupa nafas diafragma. - Latihan baca puisi untuk melatih kejelasan kata ucapan.
- Sediakan waktu untuk latihan di hadapan cermin kecil sambil memperlihatkan gerak mulut anda.
- Gunakan alat perekam suara anda dan dengarkan kembali. Koreksi ucapan yang kurang jelas. Ulangi ucapan yang benar.
- Latihan artikulasi ini harus diatur dengan nafas diafragma.
Variasi Suara
Agar suara tidak terdengar menjemukan dan monoton maka diperlukan variasi suara. Perubahan suara dapat dilakukan dengan cara :
- Perubahan volume pada stressing,penegasan, dan penekanan
- Perubahan nada atau intonasi
- Perubahan kecepatan berbicara
- Penggunaan jeda [phrasing]
Bagaimana Menciptakan Suasana Suara?
Suasana atau cuaca hati menentukan suara yang keluar dari mulut penyiar dan pembawa acaraa. Mengontrol suara sendiri apalagi ketika sedang berada dalam suasana yang kurang menyenangkan, perasaan galau, atau sedang memikirkan sesuatu. Inilah tantangan seorang penyiar dan pembawa acara.
Karena pendengar dan public tidak ingin tahu apa yang ada dalam pikiran dan suasana hati, maka sebagai teman pendengar dan audiens harus tetap menularkan suasana semangat melalui suara. Tugas penyiar dan pembawa acara sangat menentukan bagaimana suasana yang akan diciptakan sesuai dengan acara yang anda bawakan.
Menciptakan Suara Tenang
Biasanya dalam acara resmi dan acara yang agak serius atau bukan hiburan, penyiar khususnya pembawa acara dituntut menyatu dengan sifat acara sehingga gaya suara dapat menyesuaikan dengan acara. Dalam membawakan acara semacam ini pembawa acara harus memperhatikan beberapa hal berikut ;
Pertama, harus diperhatikan speed atau irama saat berbicara. Bicaralah dengan kecepatan lambat dan natural [wajar].
Kedua, perlu memperhatikan power atau kekuatan saat berbicara. Dalam acara seperti ini, power bicara harus berada dalam level penuh. Namun tone atau tinggi rendahnya suara harus lebih rendah dari cara membawakan acara di perhelatan hiburan atau casual.
Ketiga, pastikan timbre atau ekspresi suara lebih anggun, khidmat, dan berwibawa. Usahakan suara yang dikeluarkan wajar, tidak dibuat-buat atau lebay.
Menciptakan Suara Gembira/Ceria
Dalam acara santai atau tidak resmi speed atau irama suara lebih cepat daripada acara resmi. Power saat bicara dapat dicampur dari biasa, sedang, dan kadang-kadang kuat.
Penyiar yang bertugas menjadi pembawa acara bisa menjaga tone menjadi sedikit lebih tinggi tapi tidak berteriak dan menggunakan power yang naik-turun. Dalam acara seperti ini timbre penuh semangat dan antusias. Hal yang harus diperhatikan adalah suara tidak berlebihan atau over-acting.
Bahasa Isyarat [Body Language]
Kesan pertama [first impression] seorang pembawa acara muncul dihadapan hadirin dalam 10 detik pertama. Masa ini sangat krusial. Apakah termasuk pribadi yang menyenangkan [pleasant personality], bersahabat, hangat ataukah pribadi yang angkuh, dingin dan membosankan.
Untuk keluar dari pandangan negatif hadirin, seorang pembawa acara perlu memperhatikan bahasa isyarat.
- Kontak mata [eye contact] dengan audience.
- Penggunaan gerakan dengan kepala sehingga tidak terkesan kaku seperti patung.
- Ekspresi wajah yang cerah dan ceria.
- Gerakan-gerakan lain, seperti gerakan tangan, tetapi hindari gerakan yang berlebihan karena bisa terkesan over-acting dan bisa menganggu hadirin.
- Tampil penuh percaya diri,fokus, dan kontrol suara
- Nah, apapun yang terjadi tetap tersenyum.
Setelah tahu rahasia sukses ini. Kamu bisa mempraktikkan sekarang lho. Atau rajin mengikuti kelas MARI Institute. Gimans?