Kelas Praktik TV Presenter Bareng Caesar, ‘Daging’ Semua
Kelas MI yang digelar Sabtu, 24 Februari 2024 di lobi P7 Mahaka Radio Integra memberikan banyak knowledge kepada peserta. Kelas ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk melakukan praktik bagaimana berbicara di depan kamera.
Kelas yang dimulai pukul 09:30 wib hingga 12:00 wib ini dibuka Caesar Gunawan dengan memberikan tips dasar menjadi TV Presenter. Peserta yang datang dari berbagai latar belakang profesi tetapi memiliki ketertarikan yang sama ini kemudian diiberikan pilihan metode praktiknya.
Sesi praktik dibagi dalam dua kategori yaitu reportase dan wawancara atau talkshow. Tujuan praktik ini, menurut Caesar, untuk melatih keterampilan berbicara di depan kamera dengan menggunakan teknik adlibing, public speaking, dan juga delivery.
“Kalau berbicara di depan kamera kan suka bikin gugup ya Praktik ini juga melatih bagaimana mengatasi hal-hal yang bisa memengaruhi fokus. Misalnya, reportase di tengah keramaian atau ditonton banyak orang,” ungkap Caesar.
Beberapa peserta yang memilih praktik talkshow diberikan kesempatan memilih narasumber di antaranya, penulis buku, fotografer, dan social media planner yang sudah disiapkan MARI Institute. Aulia, peserta yang juga mahasiswa salah satu universitas di Jakarta, memilih Awan Setiawan, penulis belasan buku biografi dan audioseries. Dalam sesi ini peserta lain melakukan praktik wawancara dengan peserta lainnya. Uniknya, peserta yang dijadikan narasumber memiliki pengalaman dan pengetahuan menarik sehingga wawancara berjalan alami.
Caesar mencatat, peserta yang ikut dalam kelas ini sudah memiliki dasar menjadi tv presenter. Namun, ia memberikan tips praktis dalam melakukan sesi wawancara. Menurutnya, hal penting yang harus dilakukan tv presenter sebelum melakukan reportase atau memulai programnya adalah menyebutkan nama dan nama program.
“Sebagai tv presenter, mengenalkan diri, nama program dan nama narasumber itu keharusan. Jika sedang live report di lapangan, yang perlu diperhatikan adalah teknik bagaimana memegang mikrofon,” tukasnya.
Ia menambahkan pemirsa atau audience akan mudah memahami soal gestur dan body language. Seorang presenter akan gamblang terlihat jika ia tidak rileks, salah menentukan posisi duduk atau menggunakan bahasa tubuh yang tidak nyaman.
Untuk mengatasi ini, Caesar menyarankan agar melakukan pemanasan atau rileksasi sebelum berbicara di depan kamera dan bertemu narasumber.
“Kalau programnya direkam masih bisa diatasi, bagaimana jika program itu siaran langsung. Bisa jadi masalah hahaha. Tipsnya, tenangkan diri, minum air putih atau hal lain yang membuat tenang,” paparnya.
Di bagian akhir kelas, peserta mendapatkan beragam tips misalnya pentingnya melakukan riset latar belakang narasumber, membaca referensi atau sedikit riset.
Jauh-Jauh dari Taiwan
Peserta kelas MI kali ini diikuti oleh mereka yang ingin menjadi kreator konten, membuat kanal youtube sendiri atau video podcast. Beberapa peserta bahkan sudah pernah menjadi tv presenter sebuah stasiun tv ternama. Mereka memiliki jenis pekerjaan yang beragam.
Rose Li, peserta asal Taiwan menjadi bintang kelas kali ini. Ia sengaja datang ke kelas ini untuk belajar bagaimana berbicara di depan kamera. Rose mengaku belum fasih berbahasa Indonesia namun ia cukup mengerti apa yang disampaikan Caesar.
“Saya baru tiga tahun di Indonesia. Jadi, masih belajar bahasa ( bahasa Indonesia – red). Saya biasanya ngobrol menggunakan bahasa Inggris,” katanya dalam bahasa Inggris.
Rose menjajal sesi praktik dengan menjadi reporter dan menggunakan bahasa Taiwan. Kepada redaksi MI, ia mengaku ingin membuat kanal youtube yang berisi tentang budaya dan kuliner Indonesia.
“Saya ingin mempromosikan budaya Indonesia di Taiwan dan budaya Taiwan di Indonesia,” ungkapnya.
Rose yang mengaku terkejut karena kemacetan Jakarta ini merasa puas dengan materi yang dibawakan Caesar Gunawan. Meski sudah mendapatkan beberapa dasar public speaking namun tips yang disampaikan untuk menjadi tv presenter memberinya ilmu baru.
“Well. I love the topic and the instructor,” tutupnya.