TERBUKTI – Tips Praktis Menjadi Moderator
Menjadi moderator dalam sebuah talk show pasti memberikan tantangan tersendiri. Moderator memiliki tugas mengatur alur talk show menjadi terjaga dan menarik. Fungsinya tidak hanya memberikan pertanyaan atau menjadi time keeper tetapi juga berperan sebagai penjaga kualitas pembicaraan. Moderator bisa bertugas dalam debat atau diskusi panel.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diskusi panel adalah diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang (yang disebut panel) yang membahas suatu topik yang menjadi perhatian umum di hadapan khalayak, pendengar (siaran radio), atau penonton (siaran televisi), khalayak diberi kesempatan untuk bertanya atau memberikan pendapat. Sementar moderator memilik arti orang yang bertindak sebagai penengah (hakim, wasit, dan sebagainya), pemimpin sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada acara pembicaraan atau pendiskusian masalah.
Untuk menjadi moderator diskusi panel yang baik, beberapa hal yang perlu kamu perhatikan adalah sebagai berikut.
Riset
Lakukan riset pada topik yang menjadi bahasan utama. Untuk menjadi moderator yang baik, seorang moderator harus memahami konteks dan substansi. Lakukan riset sebelum diskusi berlangsung. Jika sudah memiliki pengalaman menjadi moderator, tetap lakukan riset beberapa hari sebelum diskusi. Dengan memahami topik, moderator akan lebih menguasai alur.
Pertemuan Sebelum Acara
Pertemuan ini akan menjadi penting untuk membicarakan flow, berdiskusi kecil tentang sudut pandang. Lakukan pertemuan ini satu atau dua minggu sebelum diskusi. Untuk moderator, apa yang didapatkan dari diskusi ini akan memudahkan menyusun pertanyaan. Jika tidak mungkin lakukan sehari sebelumnya, dan jika masih tidak memungkinkan, lakukan sejam sebelum acara dimulai.
Efektivitas Waktu
Biasakan memulai dan menyelesaikan diskusi tepat waktu. Terdengar gampang sih, tapi dengan durasi dan waktu yang sempit, apalagi narasumber yang ceriwis dan talkative durasi diskusi bisa ngaret banyak. Tipsnya adalah, buat run down dimulai dengan opening, mengenalkan panelist dan perhitungkan banyaknya pertanyaan yang telah dibuat juga antisipasi pertanyaan audiens.
Powerful Opening
Cara membuka diskusi menjadi pertaruhan. Untuk menyiasatinya, moderator dapat melakukan dengan sebuah pertanyaan kepada audiens dan memberikan kesempatan kepada panelis untuk menjawabnya. Atau, memperkenalkan panelist dari sisi yang tidak ada dalam resumenye. Misalnya, membuka dengan hobi unik panelis atau hal menarik lainnya. Jangan biarkan panelist memperkenalkan dirinya sendiri.
Netral
Sikap netral adalah keharusan bagi moderator. Netral tidak mendukung pernyataan atau tidak menyampaikan opini sendiri sebagai moderator, tugas panelist lah yang membuat argumen. Sebagai moderator hanya memastikan jalannya diskusi dan semua informasi sampai dengan baik kepada audiens.
Bermain dengan Pertanyaan
Jika sudah menyiapkan pertanyaan untuk panelist, tetapi jangan terjebak dengan pertanyaan sendiri. Apa yang membuat diskusi jadi lebih dinamis adalah mengunakan teknik menggabungkan pertanyaan moderator dan pertanyaan dari kursi audiens. Catat semua jawaban dari panelist dan gunakan sebagai bahan membuat pertanyaan selanjutnya, jika ada.
Jadi ‘Tukang Potong’
Dalam diskusi, tentu ada pembicara yang terlalu asyik berbicara, menguasai mikrofon dan terlalu jauh menjelaskan sesuatu sehingga ke luar substansi dan konteks. Dalam situasi ini, moderator lah yang berperan penting. Ia harus berani ‘memotong’ nya.
Caranya, gunakan body language, misalnya dengan hand gesture yang menyiratkan kamu juga ingin memberikan tambahana, atau melihat ke mata dan menarik nafas agak dalam. Ini memiliki makna, pembicaraan memerlukan jeda atau kini giliran anda. Cara yang lain adalah dengan verbal, misalnya dengan kalimat “Climate Change ternyata tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Jadi, yang anda maksudkan adalah……….” atau “Terima kasih, Pak Rendra. Bu Rina, sepertinya anda memiliki pengalaman dan pandangan lain tentang hal ini,”
Akhiri Diskusi dengan Pertanyaan Singkat
Untuk mengakhiri diskusi dan memberikan kesan kuat, tutup diskusi dengan pertanyaan kunci dan di luar prediksi panelist dan memintanya untuk menjawabnya secara cepat dan bergantian. Misalnya, “Mental health menjadi isu bagi Gen Z dan Milenial. Dalam satu menit, bagaimana anda akan mengatasi masalah ini?,” atau “Terakhir, pesan apa yang anda berikan kepada penonton supaya bisa dibawa pulang?” Dan, pertanyaan-pertanyaan lain yang kuat dan enak didengar.
Jadi, keahlian moderator tidak hanya hebat dalam menguasai topik debat namun juga mahir dalam memilih kata, merangkai kalimat dan pemilihan diksi. Yuk, coba menjadi moderator.