Mau Resign? Simak 7 Tips Ini
Ada banyak alasan kenapa rekan kerja kamu memutuskan untuk pindah kantor. Alasan yang paling umum adalah ingin meningkatkan rata salary, karir, dan ada juga yang pindah kantor karena mencari lingkungan kerja yang kondusif dan sehat untuk mental.
Apapun alasannya, resign itu sah-sah saja tetapi sebelum kamu menyampaikan surat pengunduran diri, kamu harus memperhatikan beberapa hal yang paling esensi. Resign memang tidak haram, dan ingat, hal ini menjadi keputusan penting dalam hidup. Kamu harus sangat berhati-hati saat mengampil keputusan.
Nah, sebelum mengundurkan diri, berikut tujuh hal penting yang bisa kamu renungkan.
Pertimbangkan Kondisi Keuangan
Bagi first jobber, mendapatkan pekerjaan menjadi hal yang penting. Memberinya income tetap meski bagi sebagian besar first jobber, penghasilan atau gaji mengikuti aturan. Meski kamu memiliki tabungan, situasi ini bisa menjadi pertimbangan sebelum mengundurkan diri. Apakah setelah resigned bisa mendapatkan kembali pekerjaan di tengah pengalaman yang minim?
Riset
Okelah, kamu tidak sabar. Kemudian tetap mengundurkan diri. Keputusan besar ini tentu berdampak pada karir dan masa depan. Sebelum benar-benar menyampaikan surat kepada HRD, kamu perlu mengetahui tentang situasi ekonomi dan dunia kerja beberapa tahun ke depan. Bagaimana dampak ekonomi global terhadap industri kerja dan hal lainnya.
Pertimbangan Manfaat
Kamu pasti punya banyak alasan mengapa akhirnya mengundurkan diri dari pekerjaan adalah pilihan yang sangat tepat. Salah satu alasannya, mungkin saja tidak puas dengan pendapatan, karir, merasa burn out, budaya kerja, dan bahkan lingkungan yang tidak sesuai dengan gaya hidup kamu.
Kalau kamu yakin dengan skills yang dimiliki, tentunya akan segera mendapatkan pekerjaan baru. Bahkan, kamu bisa berada dalam posisi yang lebih baik. Jika dua fakta ini bisa membuat kamu yakin, mengundurkan diri bisa jadi hanya pilihan sederhana. Yang kamu perlu perhatikan adalah, mengundurkan diri harus benar-benar dihitung risikonya.
Dapatkan Sisi Baiknya
Setiap pekerjaan pasti ada saja yang membuat orang bosan atau membuat frustasi. Bisa jadi kamu bekerja dengan jam kerja yang begitu lama dan dibayar lebih murah dari rekan kerja yang melakukan pekerjaan sama. Situasi ini bisa saja terjadi, hal yang perlu kamu lakukan adalah mengulik sisi baik dari situasi ini. Misalnya, kamu memiliki hubungan kerja yang baik dengan rekan kerja atau kamu mendapatkan kepuasan pada proyek yang dikerjakan. Nah, coba kamu renungkan hal-hal positif ini apakah cukup untuk bertahan. Hm, kamu yang punya jawabannya.
Ingat Kembali Tujuan Karir
Saat bekerja tentu kamu memikirkan karir. Ada tujuan dalam pengembangan diri dan karir kamu. Mengundurkan diri saat sedang berada dalam karier bisa mendatangkan kerugian. Apalagi, kamu baru saja mendapatkan karir dan jabatan baru, hal ini bisa merusak ‘kronologis’ karir dalam resume kamu.
Kesehatan dan Kesejahteraan
Dua hal ini seharusnya menjadi prioritas di manapun berada. Dua faktor ini menjadi pertimbangan penting dalam keputusan pengunduran diri. Aturannya sederhana, jika pekerjaan kamu saat ini mengganggu kesehatan dan pendapatan tidak sebanding, layaklah kamu mengundurkan diri dan mendapatkan kesempatan ebh baik.
Sebaliknya, meninggalkan pekerjaan tanpa mendapatkan peran baru membuat kamu akan merasa tertekan dan terisolasi. Bisa juga stress dalam mencari pekerjaan yang tidak menentu. Jadi, ya atau tidaknya mengundurkan diri harus memperhatikan aspek kesehatan dan kesejahteraan.
Siapkan Alat dan Perlengkapan Kerja
Kalau kamu memutuskan resign dari pekerjaan, satu hal yang perlu kamu sadari adalah kehilangan akses ke komputer atau laptop kantor. Apalagi di komputer atau laptop itu ada banyak portofolio yang berharga. Ini artinya, kamu perlu menyiapkan perlengkapan kerja dan membuat file cadangan.
Apalagi kalau pekerjaan kamu erat kaitannya dengan dunia kreatif seperti desain grafis, arsitek, fotografer atau videografer, dan pekerja kreatif lainnya, punya back up perlengkapan is a must.