Guys,Hati-Hati. Ini 5 Ciri Atasan Toxic
Zahra, karyawan yang berkantor di bilangan Jakarta Selatan, uring-uringan. Di sela jam makan siang, dia curhat. Seorang rekan kerjanya hanya bisa mendengarkan. Di tempat kerjanya, Zahra merasa diremehkan bahkan tidak dianggap oleh atasannya. Belum lagi, atasannya itu terlalu ‘bawel’ dalam pekerjaan.
Zahra merasa tidak berguna di tempat kerjanya. Apa yang dirasakan Zahra itu akibat ulah atasannya yang toxic dan negatif. Sayangnya, Zahra dan teman-teman kantornya belum begitu memahami sifat atasan yang toxic. Padahal, sikap ini bisa membuat tim dan proses bisnis terganggu.
Kalau kamu ingin tahu bagaimana sebenarnya bos toxic memperlakukan bawahannya. Berikut adalah ciri-cirinya.
Komunikator yang Buruk
Adalah ciri atasan yang toxic, Biasanya, bos ini menggunakan cara berkomunikasi tidak efektif, tidak lugas, bahkan membuat bawahannya bingun dengan maksud dan pesan yang disampaikan. Lebih parah lagi, informasi yang disampaikan hanya sebagian, tidak memberikan informasi yang seharusnya diketahui bawahan. Misalnya, tenggat pekerjaan, prosedur atau laporan kerja.
Atasan dengan gaya komunikasi seperti ini sangat berbahaya, bisa-bisa karyawan tertekan.
Selalu Ikut Campur
Ini juga merupakan ciri atasan toxic. Gayanya mengatur bawahan secara berlebihan, bahkan over acting. Ada trust issue kepada timnya, dan yang paling menyebalkan, bos seperti ini tidak mempercayai kemampuan timnya sendiri. Dampaknya bisa menghambat perkembangan dan kreativitas anggota tim. Dan, tidak jarang, karyawan bisa mengalami penurunan kinerja.
Minim Support
Karakter atasan yang tidak pernah memberikan dukungan dan penghargaan kepada timnya, jelas masuk ke ciri atasan yang toxic. Kontribusi tim sekecil apapun kepada perusahaan atau departemennya seharusnya patut diapresiasi. Tidak harus dalam bentuk materi, atau makan bersama, ucapan teirma kasih atau acungan jempol bisa menjadi penghargaan yang tidak ternilai. Kurangnya apresiasi jelas akan membuat kinerja tim menjadi bencana.
Perundungan
Bullying menjadi ancaman yang sangat berbahaya. Jika ada atasan yang selalu mengintimidasi atau melecehkan karyawan, kamu harus hati-hati. Intimidasi bisa dalam bentuk verbal, misalnya, membicarakan perpanjangan kontrak dengan ancaman-ancaman atau tentang penampilan fisik karyawan. Sikap atasan seperti ini merusak moral karyawan.
Pilih Kasih
Ini juga salah satu ciri atasan yang toxic. Jika atasan kamu memperlakukan rekan kerja kamu lebih baik dan menaruh perhatian lebih tanpa sebab daripada yang lain, ini ciri kasat mata. Yang paling tidak adil dan menyebalkan, jika atasan kamu memberikan kesempatan naik jabatan atau posisi hanya karena penilaian pribadi. Atau jika ada atasan yang menilai bawahannya berdasarkan ‘like or dislike’.