Fenomena Quite Quitting Ngehits Lagi, Kamu Termasuk?
Sejak pertengahan 2021 lalu, quite quitting telah menjadi perbincangan di kalangan praktisi tenaga kerja dan di kaum pekerjaĀ Generasi Z (Gen Z). Quite Quitting seperti diartikan oleh beberapa praktisi merupakan tindakan atau sifat pekerja untuk melakukan pekerjaan dalam standar minimum atau dengan kata lain ia hanya menghabiskan waktu minimum, tenaga dan antusiasme daripada yang diperlukan. Ini artinya, jika seseorang hanya dapat menghabiskan dua jam untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, sisa waktu yang ada tidak digunakan lagi. Ada idle waktu.
Fenomena ini kembali menjadi perbincangan dan isu diskusi yang sengit di antara pengusaha, karyawan, Gen Z, dan praktisi sumber daya manusia. Dari penelitian yang dilansir beberapa penelitian, alasan Gen Z melakukan tindakan ini karena mereka ingin keseimbangan dalam lingkungan kerja dan keinginan pribadi. Alasan ini memang tidak sama antar individu, belakangan bahkan quite quitting ini juga dipengaruhi oleh lingkungan kerja, bos yang dianggap toxic, dan kesempatan mengembangkan karir.
Seperti dilansir katadata, ciri-ciri berikut ini menjadi inikator kuat seseorang melakukan quite quitting.
- Sinis. Sikap ini kerap diperlihatkan karyawan di tempat kerjanya. Seorang karyawan tidak terlibat secara total dalam proses pekerjaan. Alasannya, karena karyawan itu bekerja sesuai dengan gaji atau pendapatan yang diterimanya. Makin minim perusahaan membayarkan gaji, semakin minimum pula pekerjaan yang dilakukan karyawan.
- Mogok Parsial. Tindakan ini dianggap sebagai cara kuno yang dilakukan karyawan. Misalnya, kamu menolak melakukan pekerjaan di luar jam kerja, menolak pekerjaan di luar job descriptions nya. Biasanya, tindakan ini untuk menarik perhatian manajemen untuk memberikan kompensasi sesuai.
- Pasif. Sikap ini memang sering diartikan sebagai quite quitting positif. Artinya, kamu tetap melakukan pekerjaan sesuai dengan job descriptions dan pada waktu yang sama juga menjaga kesehatan, kesejahteraan, dan hubungan dengan manajemen. Tetapi, di sisi lain ada faktorĀ yang menjadi pemicu untuk bersikap pasif.
Nah, dari tiga cici ini, apakah kamu memiliki salah satunya?