Selain Jago Motret, Wedding Photographer Harus Kuasai Ini
Wedding photographer adalah salah satu profesi yang paling menjanjikan. Alasannya, jasa sang fotografer masih banyak diperlukan. Pekerjaan ini menuntut keterampilan dasar membidik subjek dan memainkan pengaturan cahaya sehingga menciptakan gambar yang indah. Klien happy dan cuan berdatangan.
Ternyata menguasai kamera, teknik memotret, dan proses mengedit foto bukanlah satu-satunya keahlian yang harus dimiliki. Wedding photographer harus memiliki softs skills yang dapat menunjang karir dan layanannya. Berikut keahlian tambahan yang wajib dimiliki ;
Komunikasi
Fotografer pasti menggunakan keahilan komunikasinya untuk mengarahkan subjek fotonya. Komunikasi verbal ini sangat membantu untuk menghasilkan foto yang diinginkan. Gak kebayang kalau fotografernya irit bicara.
Mendengarkan
Selain harus ‘banyak bicara’, wedding photographer juga harus pandai mendengarkan. Keterampilan ini diperlukan untuk menangkap keinginan klien, ide dan konsep yang diharapkannya.
Time Management
Waktu menjadi hal paling penting untuk fotografer. Keterampilan membagi waktu menjadi kunci sukses atau tidaknya projek yang dikerjakan. Ia harus mampu mengatur jadwal kapan pengambilan foto, editing dan memberikan hasilnya kepada klien. Semakin cepat dan hasilnya memuaskan, klien akan merasa senang. Pembagian dan disiplin pada jadwal sangat penting, apalagi ketika melayani dua klien atau lebih dalam sehari atau seminggu.
Creativity
Seorang fotografer tentu mengandalkan kreativitasnya untuk menciptakan ide-ide baru atau konsep out of the box untuk kliennya. Creativity taste ini membantu fotografer untuk berdiskusi dan menghasilkan sesuatu yang berbeda. Bisa juga, kreativitas menjadi alasan kenapa klien memilih jasa fotografer dibandingkan dengan fotografer lainnya.
Stamina
Kekuatan fisik menjadi faktor penentu untuk memenuhi tanggung jawab profesionalnya. Profesi fotografer di mana pun, di belahan bumi ini memiliki jam kerja yang lumayan panjang dan aktivitas fisik yang juga tidak mudah.
Kolaborasi
Fotografer kawinan mungkin saja bekerja sama dengan wedding organizer untuk berkordinasi tentang run down, detil acara, dan agenda lainnya. Sebagai fotografer, tentu saja tidak ingin melewatkan momen penting dan – bisa jadi – langka.
Taste of Detail
Atensi fotografer pada hal-hal detil seperti baju pengantin, kamar make up atau pengantin, cincin kawin, menjadi nilai tambah. Keahlian ini tidak didapatkan dalam teknik memotret tetapi lahir dari taste masing-masing fotografer. Tentu saja, sudah memahami aspek dasar fotografi yaitu komposisi,eksposure, dan pencahayaan.
Kemampuan Adapatasi
Fotografer kawinan harus mampu beradaptasi dengan situasi di lapangan, misalnya lokasi yang sempit, cuaca, agenda acara yang berubah, dan hal non teknis lainnya seperti ‘ulah’ undangan. Kemampuan ini akan memudahkan fotografer bekerja tanpa beban dan termotivasi mendapatkan jepreten yang OK.
Yuk, mulai motret-motret. Profesi menyenangkan yang mendatangkan banyak cuan.