5 Tips Karier Ini Cocok Untuk Gen Z
Seperti generasi terdahulu, kehadiran dan peran Gen Z seringkali menjadi perhatian karena memasuki dunia kerja untuk pertama kalinya. Banyak fakta yang mengungkap, generas ini memiliki potensi untuk berkontribusi kepada perusahaan. Bahkan, power ini sangatlah besar. Namun, ada juga yang menganggap Gen Z negatif karena kesetiaan kepada perusahaan. Anggapan ini lahir karena Gen Z dituding lebih memilih gaji yang dianggap lebih besar. Di luar hal ini, Gen Z juga diakui sebagai generasi yang kreatif dan lebih terbuka.
Dilansir kompas.com dari Forbes, Generasi Z diyakini memiliki caranya sendiri bahkan terbilang unik untuk melihat kesuksesan dalam pekerjaan dan memiliki kesempatan yang sama untuk menciptakan masa depan. Buat kamu yang baru menjadi karyawan. Lima tips berikut bisa kamu gunakan untuk meniti karier.
Refleksi
Kekhawatiran akan masa depan sebagai karyawan menjadi isu utama untuk Gen Z. Survei yang dilakukan Cigna, perusahaan kesehatan global yang berbasis di Amerika Serikat, menunjukkan sekitar 34% Gen Z khawatir akan masa depan mereka. Selain itu, 24% Gen Z juga mengkhawatirkan kekurangan pembelajaran dalam pekerjaan mereka. Rasa khawatir ini kemudian memicu Gen Z mencari pekerjaan baru dalam setahun, ini artinya, Gen Z yang sedang bekerja juga aktif mencari lowongan pekerjaan yang menawarkan gaji dan fasilitas lebih baik. Akibatnya, mereka tidak berfokus pada pekerjaan.
Solusinya, mengenali priotitas bagaiman menjadi karyawan yang baik, membangun kepercayaan diri, dan belajar lebih dalam tentang pekerjaan yang disukai. Tidak asal memutuskan untuk resign.
Kesejahteraan
Studi Cigna juga menemukan bahwa 91% Gen Z mengalami stres, dan 98% mengaku mereka jenuh dengan pekerjaan mereka. Salah satu penyebab utama kejenuhan adalah keyakinan Gen Z bahwa kesehatan di tempat kerja adalah hal yang paling penting bagi mereka, dengan 78% dari mereka mengatakan bahwa hal itu sangat penting.
Perlu diingat bahwa kesejahteraan tidak hanya berasal dari gaji. Kebahagiaan dan kepuasan dari pekerjaan juga merupakan bagian dari kesejahteraan yang harus dilihat dari sudut pandang positif. Nah, sebagai Gen Z kamu harus membuktikan tantangan dalam hidup dapat diatas dengan kemampuan dan pengembangan diri dan belajar. Saatnya, Gen Z mampu menghadapi masalah dan memecahkan masalah.
Melibatkan Diri
Lembaga riset Gallup mengungkap lebih banyak orang di Amerika Serikat yang bekerja secara hibrida dan jarak jauh hal ini memantik angka keterlibatan Gen Z dalam bekerja menurun drastis. Hanya 32% orang yang melaporkan terlibat dalam pekerjaan sepenuhnya, dan 17% mengakui tidak terlibat dalam suatu peran dalam pekerjaan.
Fakta ini menunjukkan bahwa budaya kerja merupakan bagian penting dari pengalaman karyawan yang menentukan apakah karyawan akan tetap di perusahaan saat ini atau tidak. Keterlibatan peran juga penting karena bekerja tidak sekadar bekerja, tetapi membutuhkan “penghargaan” dan “makna” untuk melakukannya. Saatnya, Gen Z dapat mencari pekerjaan yang memenuhi keinginan dan mengingatkan diri mereka sendiri tentang bagaimana pekerjaan mereka membantu kolega, tim, dan organisasi mereka.
Tetap Terhubung
Sebagai karyawan baru, membuka diri dengan teman-teman kerja atau kolega sangatlah penting dilakukan. Alasannya, networking menjadi hal mendasar dalam meniti karier. Dengan memiliki hubungan kerja yang baik, karyawan dapat dengan mudah memahami apa yang menjadi tujuan organisasi dan diri sendiri. Banyak Gen Z yang merasa “hanya bekerja” di tempatnya bekerja karena tidak mendapatkan kesempatan untuk besosialisasi dengan rekan kerja.
Dengan menciptakan budaya ini, di mana anggota tim saling menghargai, di mana orang memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dalam sebuah proyek, dan di mana rekan satu tim dapat berkembang. Semua ini berkontribusi pada hubungan dan mengoptimalkan potensi positif para Gen Z dalam berkarier.
Kecerdasan Finansial
Kekhawatiran lain yang sering dirasakan Gen Z adalah finansial. Kecemasan ini akan menjadi masalah jika Gen Z tidak bisa menilainya dengan bijak. Dan menurut studi Cigna, 39 persen Gen Z Amerika Serikat mengaku kondisi keuangan menjadi penyebab utama stress di tempat kerja, Gen Z juga merasa masalah keuangan akan membuat mereka hidup tidak mandiri. Untuk mengatasinya, kecerdasan finansial menjadi hal penting. Caranya, adalah dengan mengatur keuangan dengan bijaksana, membelanjakan uang gaji dan tabungan pada hal-hal yang prioritas. Prinsipnya dapat memilah mana “needs” dan “wants”.