Produser Siaran ‘Musuh’ Penyiar. Apa Iya?
Menjadi pekerja kreatif di industri penyiaran radio bagi banyak orang tentu menyenangkan. Pekerja kreatif ini dikenal dengan ‘orang radio’. Beberapa dekade lalu orang berpikir mereka yang bekerja di stasiun radio hanya penyiar saja padahal ada banyak orang-orang kreatif yang bekerja di balik mikrofon.
Apapun itu, penyiar, reporter, operator siaran, produser program, dan pengatur musik adalah orang-orang radio yang memiliki keunikannya sendiri. Meniti karir di industri radio bisa bermula dari mana saja. Seorang office boy atau kurir yang memiliki bakat siaran bisa menjadi penyiar, seorang account executive bisa jadi menjadi Vice President, siapapun bisa menjadi apapun di radio. Apalagi penyiar yang bisa menjadi public figure dan selebritas media sosial dan akhirnya masuk TV.
Salah satu pekerjaan di radio yang paling menantang adalah Produser Acara atau Siaran. Pekerjaan ini harus berhadapan dengan deadline yang ketat dan keputusan yang tepat untuk membuat siaran didengarkan banyak pendengar. Belum lagi harus berhadapan dengan penyiar radio yang bisa jadi lebih berpengalaman dengan sang produser. Situasi itu menjadi tantangan lain, terlebih ketika produser harus mengarahkan penyiar. Diskusi seru kerap terjadi di dalam dan di luar ruang siaran tetapi dilakukan dengan menyenangkan.
Salah seorang produser siaran di HOT 93.2 FM Jakarta, Fitri mengaku menjadi produser siaran tidak mudah karena harus menjadi partner yang baik untuk penyiar. Bahkanya, menurutnya seorang produser juga memiliki fungsi sebagai ‘tong sampah’ untuk menumpahkan segala keluh kesah.
Fitri mengibaratkan peranan produser dalam sebuah show itu seperti Avatar, ada peran pengendali air, api, laut, dan udara. Nah, katanya produser itu adalah pengendali siaran.
“Peran produser dalam kesuksesan radio cukup besar nih, karena dia yang memastikan tersedianya materi siaran, mulai dari rundown acara, rencana acara, hingga berbagai kelengkapan siaran seperti narasumber dan gimik selama acara berlangsung,” terangnya.
Ia mengakui yang paling menantang adalah mengatasi mood penyiar yang kadang turun-naik. Untuk mengatasinya, ia selalu menunjukkan video-video lucu sehabis on air. Hal lain adalah dengan memberikan info menarik agar penyiar tidak ngantuk dan tetap semangat bersiaran.
Pengalaman menarik lain juga dialami oleh Anggie Koeswinanto, produser siaran Gen 103.1 FM Surabaya. Menurutnya, menjadi produser siaran memberikan tantangan setiap hari,
“Seorang produser siaran harus memahami karakter penyiar dan menjaga moodnya. Memberinya kesempatan untuk mengobrol santai dan memotivasi,” ujar Anggie.
Anggie, Produser Siaran GEN FM Surabaya
Anggie mengaku banyak mendapatkan penglaman ketika berhadapan dengan penyiar. Ia masih ingat ketika menjadi produser siaran. Saat itu, sang penyiar yang merupakan selebritas menolak siaran karena satu dan lain hal. Mendengar kabar ini, Anggie sempat berargumen dan memberikan peringatan.
“Walhasil, penyiar itu datang siaran meski terlambat. Ia mengendarai motor Honda Monkey yang diparkir di studio lalu bersiaran. Hahaha,” kenang Anggie.
Sebagai produser siaran, Fitri dan Anggie sepakat, wawasan yang luas dan bagaimana menangani situasi kritis di dalam dan di luar siaran menjadi syarat dan keterampilan yang harus dimiliki produser. Keduanya juga setuju, di balik tekanan yang selalu ada, menjadi produser adalah pekerjaan yang fun, tidak membosankan, dan penuh dengan ‘seni’.
Bagaimana, kamu tertarik menjadi produser siaran radio?