Agar Siaran Gak Gitu-Gitu Aja, Gunakan Cara Ini
Suara adalah senjata dan alat komunikasi yang vital bagi penyiar. Suara yang terdengar enak di telinga [pleasant voice] bila menggunakan mikrofon [microphone voice]. Jarak penempatan mikrofon sangat penting. Umumnya berjarak 10 cm dari mulut tergantug kualitas mikrofon , juga tergantung dari kekuatan suara masing-masing orang [power].
Suara yang dimiliki penyiar menjadi karakter unik, karenanya bagaimana menjadikan suara itu nyaman didengar, teknik pernafasan dan teknik announcing menjadi hal dasar. Pemahaman tentang karakter suara sendiri dapat mengoptimalkan kualitas suara.
Teknik pernafasan adalah kunci untuk mengembangkan kualitas suara. Kamu bisa mencobanya dengan melakukan teknik pernafasan dari diafragma. Saat mengambil nafas dalam-dalam, dada dan pundak sebaiknya tetap diam, tidak bergerak naik dan membusung. Biarkan perut yang bergerak. Teknik ini melatih secara alami bagaimana kerja paru-paru menerima udara yang masuk, akibatnya suara saat berbicara akan lebih powerful.
Sementara, teknik announcing sebenarnya lebih dari sekedar membaca apa yang ditulis, bukan hanya memindahkan kata-kata melalui mikropon. Announcing diibaratkan sama dengan acting, public speaking atau membaca dengan keras, dalam teknik announcing, penyiar diwajibkan memahami teks dan meresapinya, dengan kata lain, ia harus jatuh cinta pada semua kata yang ditulis. Pendengar akan sangat sensitive dengan apa yang dikatakan penyiar. Kata demi kata akan menjadi perhatiannya.
Tahukah kamu, ekspresi suara adalah ciri khas penyiar begitu pula ekspresi wajah anda menentukan hasil suara yang keluar dari mulut anda. Pikiran dan hati yang tersenyum menghasilkan ‘ a smiling voice’ yang sangat menentukan kesuksesan seorang penyiar. Suara yang terdengar penuh dengan senyum akan menghasilkan sapaan yang ramah, penuh antusias, penuh semangat, penuh kehangatan dan penuh keramahan.
Untuk menghasilkan ekspresi suara yang maksimal, kamu perlu memperhatikan beberapa unsur penunjang agar suara tidak terdengar menjemukan dan monoton, diperlukan variasi suara. Perubahan suara dapat dilakukan dengan cara :
- Perubahan volume pada stressing,penegasan, dan penekanan
- Perubahan nada atau intonasi
- Perubahan kecepatan berbicara
- Penggunaan jeda [phrasing]
Empat cara tersebut dapat memberikan kesan dan karakter yang berbeda. Misalnya, kamu akan membacakan informasi yang menyenangkan maka perubahan pada nada, intonasi, dan kecepatan. Begitu juga ketika kamu sedang menyampaikan berita duka, yang perlu kamu lakukan adalah mengubah intonasi dan kecepatan berbicara, penegasan dan penekanan.
Ya, begitu juga jika kamu sedang menyampaikan kabar ketika ada pendengar yang baru aja putus sama kekasihnya. Masak iya dengan hati genmbira?